Kamis, 28 Oktober 2010

code-code warna di blog

Dalam pengaturan warna di halaman website ataupun pada aplikasi lain di komputer pada dasarnya menggunakan kode RGB yang ditampilkan dalam nilai hexadesimal. Tiap bagian dua digit kode menunjukkan banyaknya intensitas dari kombinasi warna merah, hijau dan biru. Sebagai contoh jika pada dua digit pertama terdapat angka 00 maka tidak ada warna merah pada kombinasi warna tersebut. Berikut contoh dari kode-kode warna sebagai bahan referensi teman-teman tuk mewarnai web maupun blog. Masing-masing kode warna ditambahkan tanda # (pagar) di depan kode tersebut. misal : #ff0000

FF0000 FFFF00 00FF00 00FFFF 0000FF FF00FF FFFFFF EBEBEB E1E1E1
d7d7d7 cccccc c2c2c2 b7b7b7 acacac a0a0a0 959595 ed1c24 faf591
fff200 00a650 00bff3 2e3092 ec008c 898989 7c7c7c 707070 626262
464646 363636 252525 111111 000000 f69679 f9ad81 fdc689 fff799
c4df9b a2d39c 82ca9c 7accc8 6dcff6 7da7d8 8393ca 8781bd a186be
bc8cbf f49ac1 f5989d f26c4f f68e56 fbaf5d fff468 acd373 7cc576
3cb878 1cbbb4 00bff3 448cca 996633 5574b9 605ca8 8560a8 a863a8
f06ea9 f26d7d ed1c24 f26522 f7941d fff200 8dc63f 39b44a 00a650
00a99d 00adef 0072bc 0054a6 2e3092 662d91 92278f ec008c ed145a
9d0a0e a0410d a36109 aba000 598527 197a30 007236 00736a 004a80
003471 1b1464 440e62 620460 9e005d 9d0039 790000 7b2e00 7d4900
827a00 3f6618 005e20 005825 005951 005b7f 003663 002157 0d004c
32004b 4b0049 7b0046 790026 c7b299 988675 736257 534741 362f2d
c69c6d a57c52 8c6239 754c24 603913

Selasa, 12 Oktober 2010

CATATAN Nasional: Stamina Pemain Timnas Tidak Memadai, Lagu Lama PSSI

Stamina tidak memadai membuat Indonesia dibantai Uruguay.


Hasil miris kembali ditorehkan skuad timnas senior Indonesia saat dibantai Uruguay 7-1, pada laga ujicoba internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (8/10) malam.

Sekilas, penampilan skuad tim besutan pelatih Alfred Riedl yang sedang dipersiapkan tampil di ajang AFF Cup 2010, pada awal uji tanding tersebut cukup menjanjikan. Terlebih setelah striker Boaz Solossa mampu mencetak gol dan membawa Indonesia unggul 1-0 lebih dahulu.

Hanya saja, penampilan trengginas para pemain nasional tidak berlangsung lama, hingga akhirnya Luiz Suarez dkk mampu menyarangkan tujuh gol, setelah terus mengurung lini pertahanan Indonesia yang mendapat dukungan penuh dari puluhan ribu penonton yang memadati stadion.

Penyebabnya, stamina para pemain ‘Merah Putih’ cepat drop dan kehabisan tenaga. Padahal dari segi skill dan teknik permainan, perbedaannya tidak begitu jauh dengan pemain Uruguay yang merupakan semi-finalis Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.



“Harus diakui, kami memang kalah segala-galanya dari Uruguay. Tapi sebetulnya, karena kami terlalu cepat melakoni ujicoba. Padahal kami baru mulai kumpul lagi. Belum lagi, karena ditangani pelatih baru yang tentunya kami masih harus beradaptasi dengan gaya kepelatihannya,” ungkap kapten timnas Bambang Pamungkas sesaat usai timnya dibantai Uruguay.

Pernyataan bomber Persija Jakarta ini memang ada benarnya. Jika saja memiliki stamina yang cukup, bisa jadi mereka mampu mengimbangi Uruguay. Atau, kalau pun kalah tidak akan sampai kebobolan sampai tujuh gol yang tentunya sangat memalukan. Apalagi terjadi di hadapan publik sendiri yang juga disaksikan kepala negara, Presiden SBY.

Tapi sekiranya kita bisa melihat lebih jauh, kendala stamina yang dialami para pemain nasional ini bukan hal baru. Bahkan sudah menjadi ‘lagu lama’ yang membuat prestasi sepakbola nasional terus terjun bebas, sehingga berada di titik nadir paling rendah dan cukup mengkhawatirkan.

Pertanyaannya adalah? Kenapa PSSI yang merupakan pemegang otoritas sepakbola nasional di tanah air tidak berupaya memperbaiki kelemahan mendasar ini? Padahal dalam beberapa hal mereka mampu melakukannya, seperti pembibitan pemain yang tengah dilakukan di Uruguay melalui tim S.A.D Indonesia, yang tentunya menelan biaya tidak sedikit.

Mengapa juga standarisasi fisik dan VO2 max setiap pemain sepakbola di tanah air tidak diberlakukan terhadap semua kontestan kompetisi yang digelar? Tentunya dengan menyesuaikan level kompetisi yang diikuti klub tersebut.

Dengan demikian, ada keseragaman stamina para pemain nasional yang tentunya sangat berguna saat mereka terpilih membela timnas, karena juru racik yang menukangi timnas tidak lagi dipusingkan dengan masalah stamina pemain.

Kenyataan ini berimbas pada mencuatnya ketidakpercayaan kepada PSSI, sehingga muncul desakan agar Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI mundur dari jabatannya. Sebab, pria asal Makassar ini dinilai telah gagal memimpin roda organisasi olahraga paling populer di tanah air dengan baik dan benar.

Terlebih banyaknya kasus yang muncul dan tidak bisa diselesaikan dengan baik. Belum lagi penerapan aturan yang terkadang dilanggar sendiri para pengurus PSSI yang bertameng di balik hak prerogatif seorang ketua umum, yang kerap membuat blunder dalam mengeluarkan putusan.

Data Pertandingan 2010 - S.A.D. Indonesia

Data Pertandingan 2010: Sociedad Anónima Deportiva (S.A.D.) Indonesia



Liga Uruguay U-19
Turnamen Clasificatorio 2010
Cuarta Division - Grup C
Februari-Maret 2010

28 Februari 2010:
Huracán 0-1 S.A.D. Indonesia
(Abdul Rahman Lestaluhu)

8 Maret 2010:
Bella Vista 2-0 S.A.D. Indonesia

15 Maret 2010:
Defensor Sporting 5-0 S.A.D. Indonesia

27 Maret 2010:
Cerro Largo 1-2 S.A.D. Indonesia
(Achmad Resal Octavian, Syamsir Alam)

30 Maret 2010:
Juventud 1-0 S.A.D. Indonesia

3 April 2010:
Liverpool 3-1 S.A.D. Indonesia
(Abdul Rahman Lestaluhu)

Klasemen Akhir Grup C:

No. Tim
Ma M S K GM-GK Poin
1
Defensor Sporting
6 5 1 0 28-12 16
2 Liverpool 6 5 1 0 18-1
16
3 Juventud LP
6 3 1 2 8-7
10
4 Bella Vista 6 3 0 3 6-7 9
5 S.A.D. Indonesia 6 2 0 4 4-12
6
6 Cerro Largo 6 1 1 4 5-15 4
7 Huracán 6 0 0 6 0-25 0

* Peringkat 1-3 lolos ke Campeonato Uruguayo (Kejuaraan Uruguay), dan peringkat 4-7 berhak mengikuti Torneo de Honor.

Hasil Undian Grup Torneo Honor:
Dimulai 17 Mei 2010 dengan sistem dua putaran (home & away)

1. Huracán F.C.
2. Deportivo Maldonado
3. S.A.D. Indonesia
4. Progreso
5. Racing
6. Rampla Juniors
7. Tacuarembó


Punta Cup 2010
Trofeo "Peluffo Giguens"
8-16 April 2010
Punta del Este, Uruguay

Grup B
No Tim Ma M S K GM GK Poin
1 Pao de Açúcar 4 3 0 1 10 2 9
2 Central Español 4 3 0 1 8 4 9
3 S.A.D. Indonesia 4 3 0 1 6 2 9
4 Tamoio F.C. 4 1 0 3 3 12 3
5 San Carlos 4 0 0 4 1 8 0

8 April 2010:
Indonesia 2-0 San Carlos
(Syamsir Alam - dua gol)

9 April 2010:
Indonesia 3-0 Tamoio
(Abdul Rahman Lestaluhu, Yandi Sofyan Munawar, Syamsir Alam)

10 April 2010:
Indonesia 1-0 Pao de Açúcar
(Yandi Sofyan Munawar)

12 April 2010:
Indonesia 0-2 Central Español


Ujicoba

2 Maret 2010:
Indonesia 1-1 Colón
Alan Martha

19 Maret 2010:
Deportivo El Tanque Sisley A 1-1 Indonesia A

Deportivo El Tanque Sisley B 0-10 Indonesia B
Yandi Sofyan Munawar (2), Achmad Resal Octavian (2), Alan Martha (2), Julian Hotzel, Manahati Lestusen, Novri Setiawan, Rinaldi Gunapradiptha

28 April 2010
Indonesia 2-3 Club Atlético River Plate
Yandi Sofyan Munawar, Ferdiansyah

1 May 2010
Indonesia 2-2 C.A. Peñarol
Mochammad Zainal Haq, Yandi Sofyan Munawar

5 May 2010
Montevideo Wanderers FC 2-2 Indonesia
Yandi Sofyan Munawar, Alan Martha

9 May 2010
Defensor Sporting Club 1-0 Indonesia

25 Juni 2010
Defensor Sporting Club 5-0 Indonesia A

Defensor Sporting Club 2-2 Indonesia B
Ridwan Awaludin, Julian Hotzel


Tur Cili

[Berita Awal]

2 Agustus 2010:
Indonesia 1-2 Unión Española
Yandi Sofyan Munawar

4 Agustus 2010:
Indonesia 2-1 Universidad de Chile U-19
Ferdiansyah, Abdul Rahman Lestaluhu

7 Agustus 2010:
Indonesia 1-3 Cili U-17 / U-19 (???)
Syamsir Alam


Torneo de Honor 2010

Grup B
No Tim Ma M S K GM GK Poin
1 S.A.D. Indonesia 11
6
2 3
22
8
20
2 Progreso 6 4 1 1 11 5 13
3 Racing 8 3 3 2 17 13 12
4 Tacuarembó 8
4 0 4
12 14 12
5 Deportivo Maldonado 7 3 2 2 10 9 11
6 Rampla Juniors 8 2 2 4 13 14 8
7 Huracán F.C. 8 1 0 7 5 27 3

17 Mei 2010:
Indonesia 3-3 Racing
Yandi Sofyan Munawar, Syamsir Alam, Ferdiansyah

22 Mei 2010:
Indonesia 1-0 Rampla Juniors
Syamsir Alam

30 Mei 2010:
Indonesia vs. Progreso [ditunda karena hujan]

5 Juni 2010:
Indonesia 1-2 Tacuarembó
Yandi Sofyan Munawar

12 Juni 2010:
Indonesia 1-1 Deportivo Maldonado
Rizky Ahmad Sanjaya Pellu

27 Juni 2010:
Indonesia 4-0 Huracán F.C.
Syamsir Alam (2), Abdul Rahman Lestaluhu (2)

25 Agustus 2010:
Indonesia 5-0 Huracán F.C.
Syamsir Alam, Abdul Rahman Lestaluhu, Alan Martha, Yericho Christiantoko (2)

11 September 2010:
Indonesia 2-0 Rampla Juniors
Rizky Ahmad Sanjaya Pellu, Syamsir Alam

15 September 2010:
Indonesia 1-0 Racing
Abdul Rahman Lestaluhu

26 September 2010:
Indonesia 1-2 Progreso
Yericho Christiantoko

2 Oktober 2010:
Tacuarembó 0-3 Indonesia
Yericho Christiantoko, Abdul Rahman Lestaluhu, Yandi Sofyan Munawar

9 Oktober 2010:
Deportivo Maldonado 1-0 Indonesia


Daftar Pencetak Gol:*

10: Syamsir Alam
8: Abdul Rahman Lestaluhu
5: Yandi Sofyan Munawar
4: Yericho Christiantoko
2: Rizky Ahmad Sanjaya Pellu
1: Achmad Resal Octavian, Ferdiansyah, Alan Martha

* semua kompetisi, tapi tidak termasuk ujicoba dan lawatan ke Cili.

Data Pertandingan 2009: Sociedad Anónima Deportiva (S.A.D.) Indonesia U-17

Liga Uruguay U-17
Quinta Division 2009

Berbeda dengan kompetisi tahun sebelumnya, kali ini 24 tim peserta terbagi dalam dua grup. S.A.D. Indonesia diundi dalam Serie B bersama 11 tim lainnya.

Enam tim teratas dari tiap grup lolos ke dua turnamen Campeonato Uruguayo (Kejuaraan Uruguay), yang disebut Torneo Apertura dan Torneo Clausura. Sedangkan enam tim terbawah dari tiap grup akan bersaing dalam Torneo de Honor.


SERIE B (Turnamen Klasifikasi)

Tanggal Pertandingan Skor
14 Feb
Miramar Indonesia 1-0
21 Feb
Defensor Indonesia 2-1 Syamsir Alam
28 Feb
Indonesia Basañez 4-0 Rahman Lestaluhu (2), Feri Firmansyah, Rinaldi Gunapradiptha
7 Mar
Central Español Indonesia 1-0
14 Mar
Indonesia Dep.Maldonado 1-1 Sahlan Sodiq
21 Mar
Peñarol Indonesia 3-1 Rahman Lestaluhu
28 Mar
Indonesia Villa Española W.O. *
3 Apr
Indonesia Racing 3-0 Ridwan Awaludin, Zainal Haq, Syamsir Alam
11 Apr River Plate Indonesia 1-2 Syamsir Alam, Vava Mario Yagalo
25 Apr
Indonesia Tacuarembo 4-1 Syamsir Alam (3), Rahman Lestaluhu
9 Mei
Juventud Indonesia 2-1 Rahman Lestaluhu


KLASEMEN

Klub Main Menang Seri Kalah Poin
1 Defensor 11
9
2
0 29
2 Miramar 11
7
3
1 24
3 Peñarol 11
6 4 1
22
4 River Plate 11
6
2 3 20
5 Juventud 11
5
5
1
20
6 Basañez 11
6 0 5 18
7 S.A.D. 11
5 1 5
16
8 Central Español 11 4 2
5 14
9 Tacuarembo 11
3
1
7
10
10 Racing Club 11
2 1
8 7
11 Dep.Maldonado 11
1 2
8
5
12 Villa Española 11
0 0 11 0

* Villa Española batal mengikuti kompetisi sehingga dinyatakan W.O.


PUNTA CUP 2009

Hasil Undian:

Grup A = Nacional, Vila Nova, Cerro, Punta Ballena

Grup B = Peñarol, Racing, Rio Grande, Libertad

Grup C = Arsenal de Sarandi, Indonesia, San Carlos, Nacional Universidad

Grup D = Pao de Azucar, Nacional Paraguay, Atenas, Christians

Grup E = Gremio, Santos Laguna, Juventud, Durazno

Grup F = Internacional, River Plate, Fenix, Deportivo

Tanggal Pertandingan Skor
16 Apr
Arsenal Indonesia 0-3 (menang WO)
17 Apr
San Carlos Indonesia 1-1 Reffa Money
18 Apr
Nacional Indonesia 1-1 Sahlan Sodiq

Babak 16 Besar (19 Apr)
vs. juara Grup D
S.A.D. Indonesia 0-1 Pao de Azucar


LAGA PERSAHABATAN

Ujicoba (1 Agu)
vs. River Plate U-19 0-0
vs. River Plate U-17 1-3 (Alan Martha)

Ujicoba (8 Agu)
vs. Defensor U-19 0-0
vs. Defensor U-19 0-1

Ujicoba (13 Agu)
vs. Uruguay U-17 0-3
vs. Uruguay U-17 0-3


TORNEO DE HONOR

Tanggal Pertandingan Skor
30 Mei
Indonesia Bella Vista 2-1 Rahman Lestaluhu, Syamsir Alam
6 Jun
Basañez Indonesia 3-1 Feri Firmansyah
13 Jun
Indonesia Racing 1-0 Syamsir Alam
20 Jun
Juventud
Indonesia 1-1 Rahman Lestaluhu
4 Jul
Indonesia
Rampla Juniors 7-0 Syamsir Alam (2), Sahlan Sodiq, Ridwan Awaludin, Vava Mario Yagalo, Syaiful Bachri Ohorella, Alan Martha
19 Agu
Indonesia
Atenas 3-4 Rahman Lestaluhu (2), Syamsir Alam
22 Agu
Progreso
Indonesia 1-1 Yandi Sofyan Munawar
26 Agu
Indonesia
Villa Española 4-1 Yandi Sofyan Munawar, Feri Firmansyah, Vava Mario Yagalo, Syamsir Alam (pen.)
29 Agu
Cerro Largo
Indonesia 1-1 ?
2 Sep
Indonesia Cerrito 4-1 Alan Martha (3), Syamsir Alam (pen.)


DAFTAR PENCETAK GOL

13 gol: Syamsir Alam
9: Rahman Lestaluhu
5: Alan Martha
3: Sahlan Sodiq, Feri Firmansyah, Vava Mario Yagalo
2: Ridwan Awaludin, Yandi Sofyan Munawar,
1: Rinaldi Gunapradiptha, Zainal Haq, Reffa Money, Syaiful Bachri Ohorella

Data Pertandingan 2008: Sociedad Anónima Deportiva (S.A.D.) Indonesia U-17

Liga Uruguay U-17
Quinta Division 2008


PUTARAN PERTAMA (Liga Apertura)

Pertandingan Skor
1 Rampla Jr Indonesia 0-1 Syamsir Alam
2 Juventud Indonesia 4-1 Syamsir Alam
3 Cerro Indonesia 1-0
4 Indonesia Cerrito 4-0 Sahlan Sodiq (2), Syamsir Alam, Novri Setiawan
5 River Plate Indonesia 2-0
6 Indonesia Miramar 3-4 Alfin Tuasalamony, Alan Martha, Syamsir Alam
7 Dep. Maldonado Indonesia 0-4 Syamsir Alam (2), Ferdiansyah, Ismail Marzuki
8 Indonesia Defensor 0-2
9 Boston River Indonesia 0-8 Syamsir Alam (3), Yandi Sofyan (2), Sahlan Sodiq, Lutfi Hidayat, bunuh diri
10 Indonesia Penarol 0-3
11 Bella Vista Indonesia 4-0
12 Wanderers Indonesia 4-0
13 Indonesia Danubio 0-5
14 Fenix Indonesia 0-1 Syamsir Alam
15 Indonesia Atenas San Carlos 0-1
16 Liverpool Indonesia 3-1 Rinaldi Gunapradiptha
17 Indonesia Nacional 1-2 Reffa Money
18 Indonesia Progreso 0-2
19 Basanez Indonesia 1-2 Sahlan Sodiq, Alfin Tuasalamony
20 Racing Indonesia 2-0
21 Indonesia Tacuarembo 0-1
22 Indonesia Central 1-3 Feri Firmansyah
23 Villa Teresa Indonesia 2-1 Rinaldi Gunapradiptha

Hasil:
* Posisi ke-19 klasemen akhir dari 24 tim (18 poin: 6 kali menang - 0 kali seri - 17 kali kalah).
* Untuk putaran kedua, 12 tim terbawah bersaing di Liga Clausura.

PUTARAN KEDUA (Liga Clausura)

Pertandingan Skor
1 Indonesia Rampla Jr 4-1 Sahlan Sodiq, Zainal Haq, Alan Martha, Syamsir Alam
2 Maldonado Indonesia 2-3 Syamsir Alam (2), Yandi Sofyan
3 Progreso Indonesia 1-0
4 Indonesia Fenix 1-0 Syamsir Alam
5 Cerrito Indonesia 2-0
6 Central Espanol Indonesia 2-2 Yandi Sofyan, Sahlan Sodiq
7 Indonesia Basanez 2-2 Alan Martha, Syamsir Alam
8 Villa Teresa Indonesia 1-1 Ridwan Awaludin
9 Indonesia Boston River 3-1 Alan Martha, Sahlan Sodiq, Rinaldi Gunapradiptha
10 Atenas San Carlos Indonesia 3-0

Hasil:
* 4 kali menang, 3 kali seri dan 3 kali kalah.
* Putaran kedua tidak diselesaikan karena tim S.A.D pulang ke Indonesia.


DAFTAR PENCETAK GOL

15 gol: Syamsir Alam
7: Sahlan Sodiq
4: Alan Martha, Yandi Sofyan
3: Rinaldi Gunapradiptha
2: Alfin Tuasalamony
1: Novri Setiawan, Ferdiansyah, Ismail Marzuki, Lutfi Hidayat, Reffa Money, Feri Firmansyah, Zainal Haq, Ridwan Awaludin

Inilah Rapor Merah Nurdin Halid

Dua periode kepemimpinan Nurdin Halid telah menghadirkan berbagai permasalahan.


Akhir tahun 2009 dan awal 2010 merupakan puncak menurunnya prestasi sepakbola nasional. Indonesia gagal meraih hasil bagus di SEA Games 2009 lalu, dengan menjadi juru kunci penyisihan grup. Hasil memalukan didapat ketika menelan kekalahan dari tuan rumah Laos 2-0, tim yang tak pernah bisa menang dari Indonesia.

Demikian juga kegagalan timnas senior menembus putaran final Piala Asia 2011. Padahal, sejak tahun 1996, tim Merah Putih tidak pernah absen berlaga di kompetisi teratas Asia tersebut, dan kerap menghadirkan kejutan bagi tim-tim tangguh.

Selain itu, peringkat Indonesia di FIFA pun terus mengalami penurunan drastis. Pada Desember tahun lalu, Indonesia masih berkisar di urutan 120-an, namun sekarang sudah berada di peringkat 137.

Dari segi peraturan, PSSI pun melakukan perubahan yang bisa mengelabui FIFA agar 'mengizinkan' Nurdin Halid tetap memimpin roda organisasi. Nurdin telah menghilangkan kata 'pernah' dala pasal 35 peraturan PSSI. Sekilas, pasal itu tidak berbeda dengan pasal 32 Statuta FIFA.

Dalam pasal 32 Statuta FIFA tertulis orang yang pernah tersangkut masalah kriminal tidak bisa memimpin organisasi sepakbola. Namun di pasal 35, kata 'pernah' dihilangkan, sehingga berbunyi orang yang tersangkut masalah kriminal tidak bisa memimpin organisasi.

Inginkan Reformasi, The Jak Ancam Kembali Kepung PSSI

Inginkan reformasi, kelompok suporter Persija Jakarta itu pastikan akan kembali kepung kantor PSSI.


The Jakmania, kelompok suporter fanatik Persija Jakarta, tampaknya tidak hanya ingin melakukan gerakan reformasi kepengurusan PSSI dengan membuat diskusi berskala nasional, seperti yang hari ini mereka gelar.

Tapi kelompok suporter asal ibukota ini memastikan kembali akan menggelar demonstrasi secara besar-besaran dengan mendatangi kantor PSSI yang terletak di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Hal yang sama pernah mereka lakukan beberapa waktu lalu.

Hanya saja, kali ini dipastikan jumlah anggota kelompok suporter yang identik dengan warna orange yang akan diturunkan tersebut jauh lebih banyak, meski tujuannya tetap sama, yakni menginginkan adanya reformasi di tubuh PSSI yang saat ini dipimpin Nurdin Halid.

"Berbeda dengan demo yang pernah kami gelar sebelumnya, kali ini akan kami lakukan setiap pekan," ujar Danang Ismartani, ketua The Jakmania, kepada wartawan ditemui disela-sela diskusi sepakbola nasional bertajuk "Sepakbola Indonesia: Reformasi atau Tertinggal" di Jakarta, Senin (11/10).

"Sesuai rencana, demo tersebut akan kami mulai pada 24 Oktober mendatang dengan melibatkan anggota yang lebih banyak, serta waktu pelaksanaannya pun tidak terbatas. Pokoknya, hingga benar-benar terjadi reformasi di tubuh PSSI."

sekilas tentang peraturan pssi terhadap rasisme :

1 a) Siapapun yang menyinggung martabat seseorang atau sekelompok orang melalui hinaan, tindakan diskriminatif, atau pencemaran nama baik, atau melalui tindakan yang berhubungan dengan ras, warna kulit, bahasa, agama atau suku bangsa akan dihukum sebanyak 5 kali pertandingan. Kemudian, dilarang masuk stadion, dan didenda minimal 20000 franc swiss (176 Juta Rupiah). Jika pelaku adalah official tim, maka jumlah denda adalah sebesar 30000 franc swiss (264 Juta Rupiah).

b) Jika beberapa orang (official team atau pemain) dari klub yang sama atau timnas terus menerus melanggar ayat 1 poin a di atas, atau memperburuk keadaan, maka tim tersebut akan mengalami pengurangan nilai sebanyak 3 poin pada saat pelanggaran pertama dan 6 poin pada saat pelanggaran selanjutnya, Pelanggaran yang dilakukan terus menerus akan mengakibatkan degradasi bagi tim. Dalam system gugur, tim akan langsung didiskualifikasi.

2 a) Jika supporter tim melanggar ayat 1a , maka denda minimal 30000 franc swiss akan dijatuhkan kepada timnas atau klub terlepas dari melakukan kesalahan atau lalai melakukan pengawasan.

b) Pelanggaran serius akan mengakibatkan sanksi tambahan, seperti pertandingan tanpa penonton, WO, pengurangan nilai, atau diskualifikasi.

Penonton yang melanggar ayat 1a akan menerima sanksi berupa pelarangan masuk stadion selama 2 tahun.

Kamis, 30 September 2010

Sejarah PERSIJA JAKARTA


Nama lengkap Persatuan Sepak bola Indonesia
Jakarta
Julukan Macan Kemayoran
Didirikan 28 November 1928 sebagai VIJ Jakarta
Stadion Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia
(Kapasitas: 88.083 tempat duduk)
Ketua Umum Bendera Indonesia Toni Tobias
Bendahara Bendera Indonesia Esron T, SE, MM
Manajer Bendera Indonesia Haryanto Badjoeri
Pelatih Bendera Indonesia Rahmad Darmawan
Asisten Pelatih Bendera Indonesia Francis Wawengkang
Dokter Tim Bendera Indonesia Dr. Mohammad Nasrun
Liga Liga Super Indonesia


Kelompok suporter The Jakmania


Pada zaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada.
Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar. Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.

Prestasi

Nasional

Perserikatan

Liga Indonesia

Liga Super Indonesia

Piala Indonesia

  • Tahun 2005, Runner-Up Copa Indonesia
  • Tahun 2006, Copa Indonesia Juara 3
  • Tahun 2007, Copa Indonesia Juara 3

Internasional

Kamis, 23 September 2010

jadwal PERSIJA ney


JakOnline-Berikut Jadwal Persija di ISL 2010/2011 Putaran 1 :

1. Minggu, 26 September 2010, PSPS vs Persija pukul 19.00

2. Sabtu, 16 Oktober 2010, Persija vs Persela, pukul 15.30

3. Selasa, 19 Oktober 2010, Persija vs Deltras, pukul 15.30

4. Sabtu, 23 Oktober 2010, Pelita Jaya vs Persija, pukul 15.30

5. Selasa, 26 Oktober 2010, Semen Padang vs Persija

6. Sabtu, 30 Oktober 2010, Persija vs Persib, pukul 19.00

7. Rabu, 3 November 2010, Persija vs Sriwijaya, pukul 15.30

8. Minggu, 2 Januari 2011, Bontang FC vs Persija, pukul 19.00

9. Kamis, 6 Januari 2011, Persisam vs Persija, pukul 15.30

10. Minggu, 9 Januari 2011, Persija vs Arema, pukul 19.00

11. Rabu, 12 Januari 2011, Persija vs Persema, pukul 15.30

12. Senin, 17 Januari 2011, Persiwa vs Persija

13. Kamis, 20 Januari 2011, Persipura vs Persija

14. Selasa, 25 Januari 2011, Persija vs Persibo, pukul 15.30

15. Sabtu, 29 Januari 2011, Persija vs Persijap, pukul 19.00

16. Rabu, 2 Februari 2011, Persiba vs Persija, pukul 15.30

17. Sabtu, 5 Februari 2011, PSM vs Persija pukul 19.00


Notes : Yang disebut lebih dahulu bertindak sebagai tuan rumah. Yang disebutkan jamnya adalah yang akan disiarkan oleh ANTV. PSPS Pekanbaru dan Persibo Bojonegoro adalah 2 tim yang terpaksa menjadi musafir di awal kompetisi karena stadion mereka sedang mengalami renovasi. PSPS Pekanbaru sementara main di Stadion H. Agus Salim Padang dan Persibo Bojonegoro di Stadion Brawijaya Kediri.(JO)

Salam,

JakMania

Senin, 06 September 2010

MEMBUAT GAMBAR MELAYANG DI FACEBOOK

Caranya:
login ke akun facebook anda
kemudian copy paste kode berikut di kotak tempat kita biasa mengetik URL/alamat website (http://www.....) yang terletak di bagian atas browser yang kita pakai.
kodenya sbb:

javascript:R=0; x1=.1; y1=.05; x2=.25; y2=.24; x3=1.6; y3=.24; x4=300; y4=200; x5=300; y5=200; DI=document.getElementsByTagName("img"); DIL=DI.length; function A(){for(i=0; i-DIL; i++){DIS=DI[ i ].style; DIS.position='absolute'; DIS.left=(Math.sin(R*x1+i*x2+x3)*x4+x5)+"px"; DIS.top=(Math.cos(R*y1+i*y2+y3)*y4+y5)+"px"}R++}setInterval('A()',5); void(0);

kemudian tekan ENTER
Dan..Woow tiba-tiba gambar-gambar di halaman Facebook kita menjadi melayang-layang.
Untuk cara menormalkan kembali cukup klik Refresh pada browser anda

Sabtu, 04 September 2010

BAHAYA ROKOK



Kita semua paham, merokok adalah mudharat dan hampir tidak ada manfaatnya. Orang Amerika, Eropa dan Australia kian hari semakin mempersempit gerak ruang untuk merokok dengan membuat beberapa peraturan.


Peraturan-peraturan tersebut membuat orang tidak bisa sembarangan merokok di tempat umum. Hal tersebut membuat pengusaha rokok kelas dunia melirik Indonesia sebagai pangsa pasar yang besar. Peraturan-peraturan hingga kultur yang tidak bisa disiplin membuat Indonesia yang 90% muslim sebagai “Tambang Emas” untuk mengeruk uang trilyunan. Betapa tidak, rakyat Indonesia menghisap rokok 200 milyar batang per tahun. Jika harga rokok Rp. 700,- dikalikan 200 milyar batang maka sama dengan Rp 140 trilyun per tahun.


Pengusaha rokok yang termasuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia, kini sudah mulai merambah bisnis ke berbagai bidang, seperti: properti, elektronik, perhotelan, supermarket, bahkan konon sebuah rumah judi di Eropa telah dibeli pengusaha rokok Indonesia. Itu adalah “sumbangsih” umat muslim Indonesia yang menghisap rokok 1 bungkus per hari, bahkan 2 s.d 3 bungkus per hari.


Bayangkan!!! Setiap muslim perokok “menyumbang” 3 juta, 5 juta bahkan 10 juta per tahun untuk rokok. Di sebut “nyumbang” sebab yang dibeli adalah produk MAKRUH, bahkan sebagian ulama telah meng-HARAM-kan rokok.


Jika hal tersebut dibandingkan dengan pengeluaran zakat, infak dan shodaqah, qurban, santunan yatim, maka sangat tidak sebanding!!! Jadi, selama ini berapa puluh juta telah dihabiskan hanya untuk rokok, dan coba hitung berapa ratus juta lagi tanpa kita sadari uang yang “dibakar” jika kita hidup sampai usia 63 tahun atau lebih??? Pengusaha rokok semakin kaya, sedangkan umat Islam semakin terbelenggu oleh rokok, sehingga mudah sakit, malas, dan kemiskinan yang mendera.


Oleh sebab itu, mari sama-sama kita tekadkan untuk tidak merokok, atau kita buang dan tinggalkan hal-hal sekecil apapun yang tidak berguna. Merokok juga tidak baik untuk kebersihan dan kesehatan. Anda buang abu rokok dan puntung sembarangan setiap hari, maka akan berdampak pada lingkungan yang kotor. Mari, sekali lagi kita tekadkan untuk tidak merokok, karena di akhirat kelak setiap uang yang kita dapat dan pakai akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt.

rokok walaupun beracun tapi jangan diharamkan dulu



Apa pendapat Anda jika persatuan ulama menfatwakan halal susu bermelamin atau biskuit beracun selama tak terasa sakit? Maka diyakini, semua orang akan mengecam fatwa tersebut.


Hal yang sepadan saat ini tengah terjadi ketika MUI –sebagai wadah resmi ulama di bawah pemerintah- berencana menyampaikan fatwa sebagai jawaban atas permohonan ketua Komnas HAM Anak, Seto Mulyadi. Kontan segenap tokoh menentang rencana tersebut. Bahkan para petani tembakau di Jember, Jawa Timur, pada Jumat (15/8/2008) siang, berdemonstrasi menentang fatwa MUI tersebut (http://www.liputan6.com). Pasalnya, fatwa tersebut berisi pengharaman atas bahan konsumsi beracun yaitu rokok. Mengapa itu terjadi? beragam alasan mereka kemukakan, baik yang bersifat normative (berdasar pada dalil syar'i) maupun sosiologis.


Walaupun belum dikenal pada masa Nabi Muhammad, sahabat maupun tabi’in, masalah rokok tak dapat dikatakan baru dalam kehidupan kaum muslimin. Awal abad ke 10 H adalah era awal kaum muslimin bersentuhan dan menghisap rokok (syurb al-dukhan). Melalui karya ulama dapat kita saksikan bagaimana respon mereka sejak saat itu terhadap fenomena kegandrungan baru yang populer tersebut. Sepanjang penelusuran penulis, respon pertama adalah fatwa haram dari para ulama besar yang dikutip dan disetujui oleh sang murid yang juga ulama besar Abu Yahya Zakariya al-Anshari al-Syafi'i yang wafat pada 926 H (baca: al-Ghurar al-Bahiyyah fi Syarh al-Bahjah al-Wardiyyah: I/143). Kemudian berikutnya muncul beberapa fatwa, baik yang mendukung maupun yang berbeda. Pendapat mereka terbagi dalam tiga kubu, mengharamkan, memakruhkan dan memubahkan. (al-Mausu'ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah: I/3522).


Kelompok yang membolehkan, beralasan dengan kaidah fikih, bahwa asal segala sesuatu adalah boleh kecuali ada bukti yang mengharamkannya. Faktor yang mengharamkan barang konsumsi ada dua hal yaitu memabukkan dan membahayakan kesehatan. Sayyid Sabiq menambahkan tiga hal lagi yaitu najis, terkena najis dan masih berstatus milik orang lain ( Fiqh al-Sunah: III/267).


Menurut mereka semua hal itu tidak terbukti pada rokok, sehingga hukumnya tetap halal. Andaipun ada yang terkena dampak negatif sebabnya, maka yang demikian bersifat relatif. Jangankan rokok, madu pun yang secara nash dikatakan mengobati, dapat pula berdampak negatif kepada sebagian orang. Pendapat ini didukung oleh beberapa ulama lintas madzhab, di antaranya yaitu Abd al-Ghani al-Nabulisi al-Hanafi (1062 H) yang terkenal dengan karangannya "al-Shulh Bain al-Ikhwan Fi Ibahat Syurb al-Dukhan". Ungkapan paling pedas disampaikan oleh al-Syaikh Ali Ibn Muhamad Ibn Abd al-Rahman al-Ajhuri (1066 H) dari madzhab maliki. Sebagaimana di kutip oleh Ahmad Ibn al-Shawi (1241 H) ia mengatakan: "Tidak mungkin orang yang berakal mengatakan bahwa rokok itu haram secara material, kecuali orang yang bodoh terhadap pendapat imam madzhab, congkak atau penentang" (Hasyiyah al-Shawi 'Ala al-Syarh al-Shaghir: I/74) Begitu pula Ibn 'Abidin (1252 H) dan al-Hamawi.. Untuk mengabadikan pendapatnya al-Ajhuri mengarang kitab "Ghayat al-Bayan li Hilli Syurb Ma La Yughayyib al-'Aql Min al-Dukhan". Sedangkan dari madzhab Syafi'i ada al-Hifni, al-Halabi dan al-Syubramilisi. Ditambah lagi dari kalangan ulama hanbali yaitu al-Syaukani dan al-Karami.


Adapun kelompok ulama yang memakruhkan adalah Ibn 'Abidin (yunior) al-Hanafi yang wafat pada tahun 1306 H, Yusuf al-Shaftiy al-Maliki (abad XII), al-Syarwani al-Syafi'i dan al-Bahuti al-Hanbali (1121 H). Dasar pendapat mereka adalah pertama, yang jelas asap rokok menimbulkan bau busuk. Kedua, dalil ulama yang mengharamkan itu belum valid, alias belum dapat dipercaya secara penuh, hingga hanya sebatas menimbulkan keraguan (syakk). Sementara itu, ulama dahulu yang berpendapat haram antara lain seperti Zakariya al-Anshari al-Syafi'i, Abu al-Ikhlash Hasan Ibn 'Ammar al-Syaranbilali al-Hanafi (1069 H), Salim al-Sanhuri al-Maliki, Najm al-Din al-Ghazi al-Syafi'i, Ahmad Ibn Ahmad Ibn Salamah al-Qalyubi al-Syafi'i (1070 H) dan Shalih Ibn al-Hasan al-Bahuti al-Hanbali (1121 H). Pada saat yang begitu jauh dari penelitian ilmiah modern, mereka seragam beralasan, bahwa rokok mengakibatkan terbukanya berbagai saluran dalam tubuh hingga potensial dimasuki materi yang berbahaya dan nyata pula, bahwa rokok mengakibatkan kepala pusing. (Hasyiyah al-Bujairami 'Ala al-Khathib: XIII/200, al-Ghurar al-Bahiyyah fi Syarh al-Bahjah al-Wardiyyah: I/143, Hasiyah al-Qalyubi wa 'Umairah: I/341). Pendapat yang sangat keras disampaikan al-Bujairami al-Syafi'i (1221 H) sebagaimana dikutip oleh Syatha al-Bakri (1310 H). Ia berkata: "Adapun rokok yang ada saat ini yang juga disebut dengan al-tutun –semoga Allah melaknat orang memprakarsainya-, sesungguhnya itu termasuk hal baru (bid'ah) yang buruk". (I'anah al-Thalibin: II/260)


Sebagaimana disingung di atas, bahwa semua ulama sepakat dan tak satupun menolak, bahwa keharaman barang konsumsi tergantung pada keberadaan salah satu atau lebih pada lima faktor, yaitu memabukkan (muskir), membahayakan kesehatan (mudhirr), najis, terkena najis (mutanajjis) dan masih berstatus milik orang lain (milk al-ghair). Dan terbukti alasan kedua itulah (mudhirr, mengakibatkan madhrrat) yang menjadi stressing argumentasi ulama yang mengharamkan. Maka, bila dikaji dengan seksama tentang alasan kedua pendapat pertama di atas –yang membolehkan dan memakruhkan-, dapat dikatakan wajar bila keduanya menolak atau kurang percaya terhadap validitas argumen pendapat ke tiga. Hal itu dapat dipahami, sebab kendala utamanya terletak pada metode pembuktian dampak tersebut. Maklum, saat itu belum ada standar penelitian ilmiah serta metodenya yang disepakati, apalagi yang bersifat medis.


Akhirnya, argumentasi, bahwa rokok mengandung madharat (keburukan) dapat dengan ringan ditepis oleh orang yang tidak mempercayai, baik berdasarkan pengalaman pribadi maupun orang lain yang tidak tampak terkena dampak negatif rokok. Untuk mengurai masalah ini, hendaknya dikembalikan kepada petunjuk Allah. Sebagaimana diketahui Allah memerintahkan kita untuk bertanya setiap hal kepada orang yang berkompeten (ahl al-dzikr) dengan firmannya: "Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan bila kalian tidak mengetahui". (QS. Al-Nahl: 43). Dalam masalah rokok, ada dua masalah yang memerlukan dua ahli yang berbeda. Terkait dengan materi dan zat yang terkandung di dalamnya serta dampaknya terhadap kesehatan manusia, maka itu adalah wilayah ahli kesehatan, dokter maupun paramedis lain. Pada sisi lain, secara hukum syar'i adalah bidang ahli fikih. Dan seperti diketahui hukum syar'i dalam masalah rokok ini tergantung pada hasil studi para ahli kesehatan tersebut.


ULAMA SEJATI

Pada era post modern milenium ketiga ini, di mana metode penelitian medis sangat mapan dan sarananya sangat canggih, bukti bahaya rokok hampir tak terbilang jumlahnya. Ketua Komnas Pengendalian Tembakau, Prof. F. A. Moeloek menjelaskan pada tahun 2005 ada sebanyak 70.000 artikel ilmiah di dunia yang menegaskan tentang bahaya rokok, baik dari segi kandungan materialnya maupun dampak riil yang telah terjadi akibat rokok. (http://www.depkes.go.id.3 Juni 2008) Sebagian hasil penelitian membuktikan bahwa rokok mengandung 4.000 jenis bahan kimia dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Bila demikian, masihkah 70.000 hasil penelitian itu tetap akan ditolak demi melestarikan perbedaan pendapat kuno tersebut? Menolak berarti tak ubahnya bersikap lebih percaya pada kejahilan diri sendiri dari pada pengetahuan orang lain.


Bagi ulama sejati, tentu temuan itu disambut gembira, karena dapat menguak misteri bahaya rokok yang diperdebatkan ahli fikih sejak lima abad yang lalu. Dengan demikian penerapan dalil: "Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan". (QS. Al-Baqarah: 195) dapat dengan mantap diterapkan. Kaidah fikih "la dharara wala dhirara.” (tidak boleh menimpakan bahaya pada diri sendiri maupun orang lain) tak terbantahkan lagi masuk dalam hukum rokok ini, sehingga hasilnya adalah haram. Kalaupun sebagian perokok merasa, bahwa rokok mengandung manfaat, bukankah firman Allah terkait dengan khamr dapat menjadi pelajaran. Allah berfirman: "Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi, katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". (QS. Al-Baqarah : 219). Padahal jelas tak satupun penelitian membuktikan hal itu.


Bahkan, Muhammad Ibn Ahmad al-Dasuqi al-Maliki (1230 H), satu di antara ulama yang menghalakan rokok dua abad yang lalu berkata: "Dalam hal wakaf harus diarahkan pada sektor kebaikan dan ibadah. Oleh karena itu, wakaf untuk para perokok adalah batal, walaupun kami berpendapat merokok adalah boleh". (Hasyiyah al-Dasuqi 'Ala al-Syarh al-Kabir: XVI/210). Artinya walaupun boleh –sekali lagi saat itu- rokok sama sekali tidak mengandung manfaat dan kebaikan. Tentu keterangan ini semakin mengokohkan hukum haram di atas. Namun, kesimpulan hukum itu masih harus berhadapan dengan bantahan lain yang penting untuk dijawab yaitu bahwa dampak negatif tersebut tak dapat digeneralisir atau relatif. Sebagian orang terkena, tapi sebagian lain tidak. Konsekuensi hukum haram itupun tak dapat berlaku mutlak sebagaimana dikatakan Al-Ajhuri. Hal senada juga dikatakan Kiyai kharismatik Syekh Ihsan bin Syekh Muhammad Dahlan penerus Ponpes Jampes di Desa Putih Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri dalam kitabnya Irsyadul Ihsan menurut penuturan Kiyai Idris Marzuki pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo (Surya, Jum'at, 15 Agustus 2008).


Untuk menjawab itu, sekali lagi harus dikembalikan kepada ahli kesehatan. Dari penelitian yang terungkap –sebagaimana diulas peneliti Puslit Bioteknologi -LIPI-, bahwa setiap perokok mesti terkena dampak negatifnya. Masalahnya, dampak tersebut tidak selalu dapat dirasa apalagi dalam waktu dekat. Walaupun demikian tak dapat ditolak, bahwa dampak tersebut bersifat pasti. Akhirnya hukum haram tersebut tetap berlaku secara mutlak.


Dalam kaitannya dengan fatwa MUI, tinggal satu keberatan yang diajukan oleh pihak-pihak yang tidak setuju dengan fatwa tersebut, yaitu terkait dengan problem sosial ekonomi. Salah satunya disampaikan oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Sholahuddin Wahid. Ia mengungkapkan: "Bisa dibayangkan, berapa ratus ribu orang akan kehilangan pekerjaan. Belum lagi pada lapisan masyarakat lainnya, seperti pedagang rokok dan petani tembakau yang akan kena dampaknya". (NU Online.. Jumat, 15 Agustus 2008 ). Lalu apa kaitannya dengan fatwa haram? Apakah diakui haram tetapi jangan dulu disampaikan kepada umat atau dengan pertimbangan sosial ekonomis tersebut hukumnya harus dirubah, jangan haram dulu?


Untuk yang pertama, sekalipun tampak logis, tetapi realitasnya belum pernah terjadi ada fatwa MUI yang langsung direspon positif dan dilaksanakan secara serentak oleh semua umat Islam Indonesia. Dalam sekup sempit, fatwa organisasi keagamaan untuk anggotanya sendiri saja tak bernasib sebaik itu. Lagi pula kapan masyarakat mengetahui hukum yang sebenarnya mengenai rokok, hingga mereka meninggalkannya atas dorongan iman, bukan karena paksaan undang-undang, padahal halal atau haram adalah urusan agama?

Hukum tetap dapat disosialisasikan, masalah meninggalkan -utamanya bagi pekerja- dan pemilik pabrik bisa berproses- sesuai dengan tingkat kedaruratan dan keimanan masing-masing. Pentahapan pemberitahuan hukum pada masa Nabi –untuk khamr, misalnya- tidak dapat disamakan dengan kasus rokok saat ini. Waktu itu pemberitahuan secara langsung akan keharaman khamr kepada masyarakat yang mayoritas suka khamr, akan berhadapan dengan ancaman yang lebih besar, berupa meninggalkan agama dan akidah baru mereka yaitu Islam. Jauh berbeda dengan kaum muslimin di negara Islam seperti Indonesia saat ini, ancaman itu jauh dari mungkin. Sebab Islam bukan lagi agama baru bagi masyarakat muslim di negara Islam saat ini. Sudah berabad-abad dan turun temurun Islam menjadi agama bangsa Indonesia dan negara Islam lainnya.


Adapun yang kedua, hukum mengenai keharaman barang konsumsi adalah mutlak tergantung ada atau tidaknya salah satu atau lebih dari lima faktor pengharam di atas, tak ada sangkut pautnya dengan fenomena sosial. Bila tidak, benarkah bila dikatakan: "Walaupun rokok itu beracun menurut ahli kesehatan sedunia, tapi jangan dulu dihukumi haram?" (Saya yakin tidak benar! (red))


Penulis lebih menaruh hormat ulama asal Rembang, Jawa Tengah, Mustofa Bisri atau Gus Mus -yang juga perokok- mengakui secara gentle mengatakan: "Merokok itu sudah kesalahan dari awal". Walaupun ia masih kurang setuju dengan rencana sosialisasi fatwa haram yang rencananya akan dirilis MUI akhir tahun ini. Akhirnya, semoga dengan kebeningan hati para ulama, obyektifitas dalam menilai kebenaran dan keberanian untuk menyampaikannya, umat ini dapat terbimbing memahami sekaligus melaksankan agamanya dengan baik. Selamat tinggal rokok, marhaban ya waratsat al-anbiya'!

Oleh: Abdul Kholiq, Lc. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Agama (STAI) Lukmanul Hakim, PP Hidayatullah Surabaya.