Namun keberadaan The Jakmania tidak terlepas dari citra negatif, The Jakmania selalu diidentikan dengan kerusuhan oleh sebagian orang, mereka juga beranggapan bahwa The Jakmania
adalah sekumpulan perusuh yang setiap saat bisa saja membuat onar sehingga masyarakat takut apabila melihat sekumpulan The Jakmania. Faktanya memang masih ada saja oknum-oknum dari The Jakmania yang melakukan tindakan anarkis baik didalam maupun diluar stadion yang merasahkan masyarakat. Selain itu permusuhan dengan Viking, suporter Persib Bandung dan Bonekmania, suporter Pesebaya Surabaya juga menambah sisi negatif dari The Jakmania. The Jakmania sering terlibat gesekan dengan kedua supporter tersebut baik didalam maupun diluar stadion. Permusuhan dianatara mereka juga sudah mendarah daging sehingga sulit sekali untuk diselesaikan.
Memang sulit sekali untuk mengubah citra The Jakmania kearah yang lebih positif. Sudah berbagai macam cara dilakukan untuk mengubah citra mereka namun tetap saja masih ada oknum oknum The Jakmania yang masih berperilaku negatif. Diperlukan sikap kedewasaan dari setiap anggota The Jakmania agar dapat mengubah citra The Jakmania. Menjadi seorang suporter sejati bukanlah diukur dari seberapa sering mereka mendukung tim kesayangannya melainkan sikap kedewasaan yang mereka miliki, dewasa dalam mendukung tim kesayangan, dewasa dalam bersikap serta dewasa dalam perilaku. Jika setiap anggota The Jakmania sudah memiliki kedewasaan, tentunya sudah tidak ada lagi sikap anarkis yang mereka lakukan, tidak ada lagi permusuhan dengan suporter lain dan sudah pasti hasilnya adalah citra positif bagi The Jakmania. Alangkah indahnya jika masyarakat dapat dengan tenang dan santai jika bertemu dengan sekumpulan The Jakmania, alangkah indahnya jika The Jakmania bisa mendukung Persija kemanapun tanpa perlu khawatir adanya gesekan dengan suporter lain dan alangka indahnya jika The Jakmania bisa menerima suporter manapun yang datang ke Jakarta dengan tangan terbuka.
PERSIJA SAMPE MATI…!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar